Rabu, 14 Februari 2018

  1. Lumba lumba tidak bersirip yangtze
Lumba lumba tidak bersirip yangtze





Sungguh cantik dan menarik bentuk dari lumba lumba ini. Sekali anda melihatnya, pastilah jatuh hati. Hewan yang terkenal dengan nama panda air raksasa merupakan salah satu jenis mamalia air yang sedang berjalan ke arah kepunahan. Neophocaena phocaenoides juga merupakan salah satu makhluk yang terkenal cerdas. Habitat aslinya berada di bantaran Sungai Yangtze, Chinna, yang juga merupakan sungai paling panjang di daerah Asia.
  1. Badak hitam
Badak hitam





Merupakan salah satu jenis hewan yang paling banyak di buru oleh pemburu. Ini di sebabkan karena karakteristik dari badak yang menawan. Culanya yang menjulang dua, kuat, dan indah. bahkan jika anda menjualnya di pasar gelap, harga dari satu culanya saja akan menghasilkan uang yang cukup banyak. Selain itu, badak ini juga memiliki rasa yang enak jika di konsumsi. Makanya mereka yang mengambil cula, sekalian untuk menyantap daging dari badaknya. Satwa badak hitam masuk dalam salah satu satwa tertua dari golongan mamalia yang ada di dunia. Bahkan di kawasan Afrika sana, adanya badak bercula ini menjadi salah satu atraksi yang paling di nikmati dan di tunggu tunggu oleh para penduduk lokal maupun wisatawan.
  1. Lemur bambu besar
Lemur bambu besar





Hewan imut dan lucu ini bisa di temui di daerah Madagascar bagian tenggara. Jenis lemur bambu besar merupakan salah satu jenis lemur yang paling langka dan hanya bisa di temukan di daerah Madagascar. Keberadaan populasinya saat ini berkurang banyak, dan hanya ada sekitar 60 ekor individu yang masih bisa hidup di alam liar. Sedangkan sisanya sekitar 150 ekor individu berada di pusat pusat penangkaran yang tersebar di seluruh dunia.
  1. Gorila gunung
Gorila gunung





Merupakan salah satu satwa yang banyak di temukan di daerah Uganda, Rwanda, Republik Demokratik Kongo. Hewan ini termasuk ke dalam salah satu pengelompokan hewan langka yang sangat di jaga ketat oleh pemerintah nasional pusat. Gorila beringei beringei di masukan ke dalam penangkaran Taman nasional Bwindi, yang mana tempat ini tidak boleh di kunjungi oleh orang luar sam sekali. Penjagaannya ketat, karena di takutkan orang luar berpotensi untuk bisa merusak habitat alam yang ada di sana.
  1. Harimau Siberia
Harimau Siberia






Harimau jenis ini juga kerap di namakan dengan nama harimau amur. Sama seperti kisah macan tutul amur, harimau amur juga merupakan salah satu spesies yang hampir punah saat ini. Panthera tigris altaica merupakan salah satu genus kucing kucingan yang memiliki bentuk tubuh paling besar di seluruh dunia di bandingkan jenisnya yang lain. Hewan ini banyak di buru oleh pemburu, demi di olah untuk pengobatan tradisional di Chinna.
  1. Saola
saola






Apakah anda mengetahui, apa itu saola? Merupakan sejenis kuda unicorn asia yang memang sangat terbatas spesiesnya. Pseudoryx nghetinhensis hanya sedikit sekali berada di alam liar untuk di lepas. Di dalam penangkaran pun juga tidak ada. Maka populasi yang ada memang hanya tinggal sangat sedikit, kemungkinan sekitar puluhan saja yang masih ada di alam bebas.
  1. Gorila dataran rendah
Gorila dataran rendah






Sudah di masukan dalam kategori hewan yang hampir punah, namun pemburu tetap kebal dengan peraturan tersbeut. Perburuan gorila dataran rendah terus saja di lakukan, secara ilegal. Mereka banyak menggunakan daging dari gorila ini sebagai bahan olahan untuk di makan. Induk yang sudah besar, memiliki daging banyak dan cocok di gunakan untuk bahan makanan. Sedangkan untuk anaknya, di bawa dan di pelihara. Nantinya jika sudah sampai pada umurnya, ia juga akan bernasip sama dengan induknya.
  1. Penyu belimbing
Penyu belimbing







Merupakan salah satu jenis spesies yang ada di Papua Barat. Penyu belimbing ini memiliki bentuk tubuh yang sangat besar, bahkan menjadi penyu terbesar di seluruh dunia. Hewan ini memang paling hobi melakukan migrasi kemana mana. Sayangnya populasi Dermochelys coriacea beberapa tahun ini sudah mulai menurun. Hal ini di sebabkan karena perburuan yang semakin banyak. Atau karena terkena jaring nelayan secara tanpa sengaja, serta kotornya tempat habitat yang menyebabkan penyu belimbing memakan sampah plastik.
  1. Badak bercula satu
Badak bercula satuSiapa yang tidak kenal dengan jenis hewan ini? Tentu saja kita tahu, salah satu jenis hewan yang paling terancam punah. Namanya paling sering di elu elukan oleh guru saat belajar ilmu alam di sekolah dasar. Hewan ini hanya bisa bertahan di daerah yang memiliki iklim hutan tropis. Rhinoceros sondaicus merupakan salah satu satwa yang masih hidup saat masa kolonial. Pemburu paling gemar mengambil cula. Selain bentuknya artistik, cula ini memiliki harga jual yang tinggi.
  1. Macan tutul amur
Macan tutul amurKeberadaan macan tutul amur ini sekarang berada di kebun binatang Mulhause yang letaknya berada di Perancis. Menurut kabar yang terakhir, induk macan tutul ini baru saja melahirkan bayi yang saat ini berumur 15 bulan. Satwa ini di kabarkan hendak berjalan ke masa kepunahan setelah berjuang hidup bersembunyi dari para pemburu. Memang karakteristik bulu dari macan tutul ini indah, menawan. Yang paling khas dari hewan ini adalah memiliki kualitas bulu yang lebih tebal dari biasanya. Makanya banyak orang berusaha untuk membuat mantel dari bulunya.














Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenangGaya renang yang diperlombakan adalahgaya bebasgaya kupu-kupugaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.
Bersama-sama dengan loncat indahrenang indahrenang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.


Sejarah

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.
Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.
Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejakOlimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebasFederasi Renang Internasional dibentuk pada 1908Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.
Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.[1]
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Fasilitas dan peralatan

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.[2]

Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 diWinnipegKanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebasgaya kupu-kupugaya punggung, dangaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:
  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

Pakaian khusus

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dankacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.
Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tanganberselaput, kaki kataksirip, dan sebagainya


Anggar adalah ilmu beladiri menggunakan senjata yang berkembang menjadi seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjatayang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotongmenusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Dalam artian lebih spesifik, anggar adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah - sekolah Eropa pada masa lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpiade.
Etimologi kata "anggar" dalam bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Perancis "en garde", artinya dalam Bahasa Indonesia berarti "bersiap". Kata "en garde" digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberi perintah "bersiap" kepada pemain. Dalam bahasa Perancis sendiri anggar disebut sebagai escrime. Walaupun kita menganggap anggar sebagai permainan yang menghibur, sebagai senjata, sebagai sarana pendidikan atau pun olahraga, ternyata anggar mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang. Kemampuan teknis, catatan pencapaian yang cukup panjang, di luar hal - hal tersebut adalah nilai - nilai yang terkandung dalam permainan anggar sendiri hingga kini masih diajarkan melalui praktik olahraga itu sendiri.
Jika sejarah mengenai anggar ditelusuri, kita akan mengacu pada penggunaan pedang. Sejak dahulu kala, pedang diciptakan sebagai alat untuk melindungi diri. Manusia menggunakan kekuatan dan ketangkasannya, memilih bahan dan alat, meningkatkan ketrampilannya dengan menggunakan kepandaiannya. Semua itu merupakan latar belakang permainan anggar.
Anggar merupakan salah satu dari sedikit olahraga yang mengakui profesionalisme sebelum tahun 1980an. Bahkan pada peraturan - peraturan awal Olimpiade yang ditulis oleh Baron Pierre de Coubertin (presiden kedua dari International Olympic Committee), dengan jelas menyatakan bahwa pemain anggar profesional yang disebut dengan Masters diperbolehkan untuk ikut bertanding.
Anggar dipertandingkan pada ajang Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1896, merupakan salah satu dari sedikit cabang olahraga yang menjadi program tetap dalam pelaksanaan Olimpiade.

Nomor-nomor dalam anggar

Sasaran foil menurut standar internasional, yaitu torso dan bagian bawah pelindung muka 1,5-2 cm di bawah dagu.
Line, yaitu pembagian posisi tubuh pemain anggar
Posisi menyerang di sebelah kanan, menunjukkan jangkauan yang didapatkan pemain anggar dibandingkan dengan posisien garde.
Anggar yang dipertandingkan pada olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan berdasarkan senjatanya:
  • Floret (foil): Pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratny 500 gram (5 ons). Pelindung tangan yang terdapat pada floret lebih kecil dibandingkan dengan Degen dan Sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk menangkis dan menekan.[2]
  • Sabel (sabre): Pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing, beratnya 500 gram. Pelindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang untuk memarang dan bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untuk menusuk.[2]
  • Degen (epée): Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping ke ujung kecil, sedikit kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar, beratnya 750-770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk.[2]

Cara Bermain

Tiga jenis senjata yang digunakan cabang anggar dalam ajang Olimpiade: foil, epee dan sabre. Dimainkan di arena seluas 14×1,5 meter. Dilengkapi dengan kabel dan kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian elektronik yang akan bereaksi jika terkena tusukan. Dalam setiap pertandingan digunakan sistem eleminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri dari 3 pemain dan masing - masing akan berduel dengan anggota tim lawan.[1]

Lapangan/Area

Arena anggar biasanya dalam ruangan tertutup, panjangnya 12 meter dan lebarnya 2 meter. Ditutupi linolium (gabus) dan dilengkapi peralatan elektronik untuk mengetahui terjadinya poin.[2]

Pakaian

Pakaian dan peralatan anggar: (1) jaket, (2) sarung tangan, (3) kabel badan, (4) Épée, (5) celana, (6) masker, (7) plastron (pelindung ketiak).
Pakaian terdiri dari:
  • Masker (Pelindung Muka).
  • Sarung Tangan.
  • Baju Jaket terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna putih.
  • Untuk pemain Epee atau Poil, baju pemain terbuat dari metal.[2]

Wasit[sunting | sunting sumber]

Setiap wasit yang memimpin pertandingan, dapat menjatuhkan sanksi (hukuman) pada atlet, apabila melakukan pelanggaran yang ditentukan. Pelanggaran pertama, wasit mengeluarkan kartu kuning. Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu merah. Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam, (pelanggaran berat, atlet diskor dari pertandingan).[2]

Kelas dalam Anggar

Jenis-jenis anggar sebagai berikut:
  • épée perorangan
  • épée tim
  • foil perorangan
  • foil tim
  • sabre perorangan
  • sabre tim [1]

Sejarah Masuknya Anggar ke Indonesia

Anggar
Pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia, para tentara Kerajaan Belanda membawa serta olahraga anggar masuk ke Indonesia. Pada saat itu terdapat dua macam tujuan permainan anggar, yaitu untuk berkelahi dan olahraga.
Kemampuan bermain anggar untuk berkelahi diwajibkan bagi setiap tentara Hindia Belanda (KNIL) dengan menggunakan kelewang (pedang) atau sangkur. Sedangkan, permainan anggar untuk olahraga dipersilakan bagi para bintara, perwira, serta mahasiswa.
Tokoh-tokoh militer bangsa Indonesia yang mempunya keahlian bermain anggar pada waktu itu antara lain adalah Drh.Singgih, Soeparman, Maryono, Setu, Warsimin, Paimin Salekan, Atmo Soewirjo, J. Sengkey, Suratman, Mantiri, C.H. Kuron, Mangangantung, dan Soekarno.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan bermain anggar maupun olahraga lainnya, KNIL mendirikan sekolah olahraga militer. Sekolah olahraga militer tersebut didirikan guna untuk mendidik para guru anggar, guru renang, dan guru olahraga lainnya. Lembaga pendidikan militer tersebut didirikan di Bandung dan Magelang.
Pada masa penjajahan Jepang, tidak ada informasi yang masuk tentang perkembangan olahraga anggar di Indonesia. Dalam masa perang kemerdekaan, banyak guru anggar yang berasal dari mantan instruktur militer Belanda yang menjadi instruktur di Akademi Militer Yogyakarta. Mereka mengajarkan cara bermain anggar, baik untuk olahraga maupun berkelahi dengan menggunakan sangkur.
Dalam Pekan Olahraga Nasional pertama yang diselenggarakan pada tahun 1948 di Solo, olahraga anggar mulai diperkenalkan serta dieksibisikan oleh para guru anggar mantan instruktur militer Belanda tersebut.
Setelah penyerahan kedaulatan Negara Republik Indonesia, para guru anggar yang tersebar di tanah air mulai mengembangkan olahraga anggar dengan cara mendirikan perkumpulan-perkumpulan anggar di beberapa daerah. Seperti di Sumatera Utara, Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan di Sulawesi Selatan.
Perkumpulan anggar di ibu kota kita, Jakarta, didirikan oleh Kasimin Atmosoewirjo, Soekarno, dan Drh. Singgih. Di awal tahun 1950, Kasimin Atmosoewirjo mulai mengembangkan olahraga anggar di Jakarta bersama dengan puteranya yang bernama Suratmin.
Perjuangan para guru anggar yang telah merintis olahraga anggar di tanah air selanjutnya dikembangkan oleh para penerus. Baik oleh murid, anak, maupun cucu, sehingga pada saat ini olahraga anggar dapat terus berkembang di berbagai provinsi di Indonesia.
Setelah penyerahan kedaulatan Indonesia oleh pihak Belanda, permainan anggar mulai diajarkan di sekolah olahraga maupun perguruan tinggi olahraga. Di lingkungan akademi militer dan polisi juga sempat diajarkan cara bermain anggar, namun pada akhirnya kurang berkembang.
Dalam perkembangan selanjutnya, olahraga anggar mulai dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional kedua yang diselenggarakan pada tahun 1951 di Jakarta. Setelah itu olahraga anggar selalu dipertandingkan dalam setiap Pekan Olahraga Nasional hingga sekarang.[3]

Perkembangan Anggar di Indonesia

  • Cabang anggar Indonesia, di SEA Games 2007 Thailand hanya mendapat satu medali perunggu untuk nomor tim floret putri setelah dalam semifinal kalah tipis dari Filipina 43-44 di Suranaree University of Technology Nakhon Ratchasima. Sementara itu medali emas direbut tim Singapura yang mengalahkan tim Filipina dengan 37-25 dan berhak atas medali perak. Hingga berakhirnya pertandingan cabang anggar, Selasa (11/12), Indonesia tidak mampu meraih medali emas, dan hanya mengoleksi dua medali perak dari nomor floret perorangan putri atas nama Fabiola Tirza Paulany Ratu dan tim degen putri. Selebihnya empat medali perunggu dihasilkan dari degen perorangan putra atas nama Agustinus Pieter Manuhutu, degen perorangan putri Isnawaty Sir Idar, dan dua dari tim floret putra dan putri.
  • Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) memanggil dua atlet nasional untuk mengikuti Kejuraan Dunia Anggar Kadet dan Junior 2010 di Baku, Rusia, pada 1-14 April. Ia mengatakan atlet Kaltim yang dipanggil ialah Ima Safitri, sedangkan dari DKI Jakarta ada Aditya Baskara. Aditya Baskara yang akan bermain di senjata floret putra kadet, sedangkan Ima Safitri akan bermain di nomor senjata sabel kadet.

Lumba lumba tidak bersirip yangtze Sungguh cantik dan menarik bentuk dari lumba lumba ini. Sekali anda melihatnya, pastilah ...